Kota Pekalongan – Selama periode januari hingga juni 2022, Satuan Polisi Pamong Praja Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Satpol P3KP) Kota Pekalongan telah menangani non-kebakaran, evakuasi hewan berbahaya ular dan biawak sejumlah 30 kejadian. Melihat jumlah tersebut Satpol P3KP menyelenggarakan sosialisasi penanganan hewan berbahaya dan penanggulangan kebakaran di lingkungan rumah tangga, berlangsung di kantor sekretariat PKK kota Pekalongan, Jumat (26/8/2022)
Kepala Satpol P3KP kota Pekalongan, Sriyana menilai penting sosialisasi yang menyasar kaum ibu ini sebab sebagian dari mereka lebih banyak menghabiskan waktunya berada di rumah, apabila ada bencana kebakaran atau menemukan binatang yang berbahaya paling tidak pencegahan dini dapat segera dilakukan, sehingga tidak menimbulkan korban maupun kerugian yang lebih banyak.
Dalam menangani hewan berbahaya seperti ular, Sriyana mengenalkan strategi yang bisa dilakukan oleh seseorang melalui teknik STOP atau Silent, Thinking, Observe, dan Prepare. Dengan teknik ini, ia berharap penanganan dini dapat dilakukan oleh orang rumah, sebelum ada pertolongan dari tenaga profesional.
Terkait penanganan kebakaran, ia menghimbau agar tidak mendahulukan kepanikan, dengan sarana yang ada di sekitar rumah seperti karung/sarung/handuk dalam keadaan basah dapat digunakan untuk mematikan sumber api, aliran listrik juga harus segera dimatikan agar tidak terjadi ledakan.
Sementara itu, ketua TP PKK Kota Pekalongan, Inggit Soraya mengatakan peran PKK sangatlah kompleks dalam upaya menumbuhkan kemandirian, termasuk dalam hal antisipasi bencana yang bisa terjadi sewaktu-waktu, oleh sebab itu ia menyambut baik sosialisasi yang rutin dilaksanakan oleh Satpol P3KP.
“Sosialisasi ini rutin dilaksanakan, ibu-ibu semakin bisa melakukan penanganan dini ketika dihadapkan bencana kebakaran atau hewan berbahaya. Saya harap mereka bisa getok tular, saling memberi informasi kepada masyarakat sekitarnya,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)
