Percepatan Vaksin Booster Sasar Kaum Rentan

NEWS206 Views
banner 468x60

Kota Pekalongan – Sebagai upaya untuk mempercepat capaian vaksin booster, bekerjasama dengan Dinas Kesehatan kota Pekalongan dan organisasi masyarakat sipil, dengan menyasar kaum rentan, migrant care mengadakan sosialisasi dan koordinasi percepatan vaksin bagi masyarakat rentan, berlangsung grand keisha resto, Senin (15/8/2022).

Manager program vaksin, migrant care, Sinam Sutarno mengatakan tujuan dengan adanya kegiatan ini untuk mendukung pemerintah kota (pemkot) Pekalongan dalam percepatan vaksin, dengan mendorong organisasi masyarakat sipil berpartisipasi mendukung upaya ini. Dilanjutkannya sekitar 30 peserta yang hadir diharapkan dapat melakukan sosialisasi dan gerakan vaksinasi di masyarakat terutama kelompok rentan diantaranya lansia, disabilitas, masyarakat miskin, maupun masyarakat yang memiliki kerentanan tertentu.

“Yang jelas bahwa mereka ini memiliki keterbatasan, memiliki kesempatan yang tidak sama dengan kita, perlu ada tindakan yang lebih sehingga kemudian semuanya punya akses yang sama, sehingga keadilan vaksin terwujud, semua punya hak untuk sehat,” terang Sinam.

Usai berdiskusi dengan organisasi masyarakat, ditargetkan ditemukan cara-cara vaksin yang kreatif sehingga masyarakat tertarik lagi untuk vaksin terutama kelompok rentan, “Semua ikut bekerja, ormas mendorong, LSM mendorong, media mendorong, ini benar-benar butuh dukungan dari semua pihak,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan melalui kabid kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengendalian penyakit, Indah Kurniawati menyebutkan capaian vaksin dosis I sebesar 96 persen, dosis II 80 persen dan boster 30 sekian persen, dimana persentase booster masih perlu dinaikan dari target awal 40 persen.

Sehingga menurutnya, dengan berdiskusi dan bertemu langsung dengan organisasi di masyarakat atau komunitas yang bersentuhan langsung dengan masyarakat dapat menggali lebih dalam alasan masyarakat masih sulit untuk melaksanakan vaksin booster. Indah menuturkan terkait beberapa masukan dari kelompok rentan secara ekonomi mereka enggan melakukan vaksin, sebab bagi mereka setelah vaksin I dan II, mereka sudah merasa cukup dan khawatir jika divaksin lagi, mereka tidak dapat bekerja karena kurang enak badan.

“Dari masukan kaum rentan secara ekonomi yang mendapat pendapatan harian, mereka tidak bisa bekerja berarti tidak memperoleh pendapatan, kita sampaikan kepada stakeholder untuk penanganannya misalnya disuntik di hari yang mereka libur, berarti bekerja sama dengan pemilik pabriknya,” kata Indah.

Kemudian untuk kaum rentan difabel, kendalanya mereka lebih sensitif untuk datang ke tempat vaksin yang ramai, khawatir tersisih, sehingga diperlukan pendekatan lebih dengan mereka, “Dengan bertemu teman-teman yang rentan kita jadi ada masukan teknis pelaksanaan vaksin berikutnya,” pungkasnya.

(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan

banner 336x280

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *