Kota Pekalongan – Usai melaksanakan deteksi tumbuh kembang anak usia dini, Layanan konseling pendidikan (Lakondik) memberikan asesmen psikologi kepada 21 peserta yang teridentifikasi mengalami keterlambatan.
Ketua Lakondik kota Pekalongan, sekaligus kabid PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF), Sherly Imanda Hidayah menegaskan setelah dilakukan deteksi tumbuh kembang, 21 peserta yang teridentifikasi mengalami keterlambatan dalam tumbuh kembangnya, mengikuti assesment psikologi pada 25-26 Juli 2022. Orang tua peserta tersebut diberi arahan oleh tim Lakondik terkait stimulasi dan intervensi pelanggan agar dampaknya tidak semakin besar dan berkelanjutan di usia berikutnya.
“Asesmen pada 25-26 Juli ada 21 peserta, kita coba mengarahkan memang ini terduga sudah mengalami keterlambatan dari hasil deteksi tumbuh kembang namun kita arahkan bagaimana terkait stimulasinya, intervensi agar keterlambatan pada anak usia dini kemarin 0-6 ini bisa teratasi sehingga dampak keterlambatan ini tidak semakin besar nanti di usia selanjutnya,” beber Sherly kemarin.
Terkait permasalahan tumbuh kembang yang dialami peserta diantaranya, keterlambatan berdiri, speech delay, gangguan pemusatan perhatian, hiperaktif, dan lainnya.
Lebih lanjut, pihaknya merekomendasi beberapa orang tua untuk mengejar keterlambatan melalui terapi atau dengan melakukan stimulasi dari rumah.
“Tindak lanjutnya memang kita rekomendasikan beberapa untuk terapi untuk memetakan lagi, apakah anak tersebut bisa dikejar keterlambatannya dengan terapi dan bagaimana stimulasinya orang tua dirumah, jadi bagaimana pengasuhan orang tua dirumah pun kita sampaikan ke orang tua, treatment apa yang harus dilakukan oleh orang tua saat dirumah dan terapi diberikan agar anaknya ini terlambatnya tidak semakin jauh lagi,” pungkasnya.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)