Kota Pekalongan – Isu jebolnya tanggul penahan gelombang air laut di Pantai Sari, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan dipastikan merupakan berita hoax atau tidak benar. Hal ini diklarifikasi oleh Kalakar BPBD Kota Pekalongan, Saminta, SPd saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Kamis (4/6/2020).
“Tadi malam memang ramai pembicaraan isu mengenai tanggul jebol di sepanjang Pantai Sari tepatnya didekat Krematorium namun kami meluruskan bahwa tanggul tersebut tidak jebol namun karena tingginya gelombang air laut maka terjadi limpasan hingga ke pemukiman warga, ” jelas Saminta.
Dituturkan Saminta, usai menerima informasi yang sengaja disebar oleh oknum yang tidak bertanggungjawab tersebut, pihaknya beserta tim satgas BPBD yang bertugas pada Rabu malam(3/6) meninjau ke lokasi untuk memastikan bahwa tanggul tersebut aman dan tidak jebol. Dari hasil pantauan tersebut, memang benar tanggul dalam kondisi masih aman dan tidak jebol. Oleh karena itu, pihaknya menegaskan kepada masyarakat untuk tidak mudah percaya dengan isu hoax yang beredar di media sosial.
“Jangan sampai masyarakat terjebak informasi yang salah yang belum tentu kebenarannya. Kami mewanti wanti agar masyarakat mengkonfirmasi terlebih dahulu sebelum menyebarkan berita yang diterima supaya tidak simpang siur dan menjadi informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan,” tegas Saminta.
Isu tidak benarnya tanggul Krematorium jebol juga diungkapkan perwakilan Kelurahan Tanggap Bencana (Katana) Kandang Panjang, Kusnandar Bangkit. Pihaknya meragukan kevalidan berita yang beredar di media sosial tersebut sebab Kusnandar mengaku tahu betul fisik tanggul yang terbuat dari beton dan besi sebagai kontruksinya.
“Kami mengecek secara langsung bahwasannya tidak ada tanggul jebol karena konstruksi dari bangunan tanggul tersebut sangat kokoh, selain ada besi cor nya juga menggunakan cor jaya mix, yang jebol bukan di tanggulnya hanya di parapet yang rusak sudah lama (rapuh dan usang),” tandas Kusnandar.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)