Kota Pekalongan – Menjelang momentum Idul Adha 1443 Hijriyah, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pertanian dan Pangan (Dinperpa) setempat terus berupaya untuk menyembuhkan hewan ternak, terutama sapi baik yang positif Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) maupun sapi yang bergejala atau suspek PMK ringan dan sedang.
Kepala Dinperpa Kota Pekalongan melalui Kepala Bidang Peternakan dan Peternakan Hewan, Ilena Palupi menyebutkan, per tanggal 25 Juni 2022, tercatat data suspek PMK sebanyak 208 ekor sapi, yang dinyatakan sembuh 75 ekor sapi, dan mati atau potong di RPH ataupun dijual sebanyak 25 ekor sapi, serta sisanya sebanyak 108 ekor sapi masih dalam proses penyembuhan oleh tenaga medis Dinperpa seperti dokter dan mantri hewan.
“Dimana dalam masa penyembuhan ini, hewan ternak diberikan obat-obatan medis oleh dokter hewan dan mantri hewan. Disamping itu, peternak-peternak di Kota Pekalongan juga sudah berinisiatif secara swadana dengan pemberian jamu herbal seperti madu dan telur untuk meningkatkan imunitas dan stamina hewan ternak mereka,” tutur Ilena, saat ditemui di Kantor Dinperpa setempat, Selasa (28/6/2022).
Ilena menjelaskan, pada pertengahan Bulan Mei 2022 lalu, virus PMK telah masuk ke Kota Pekalongan yang menjangkit ternak sapi perah pada awalnya di tiga kecamatan yang ada di Kota Pekalongan. Untuk mengatasi hal tersebut, Kota Pekalongan juga sudah mendapat alokasi vaksin PMK dari Pemerintah Pusat melalui Pemerintah Provinsi Jawa Tengah sebanyak 100 dosis vaksin yang diprioritaskan untuk sapi perah. Lebih lanjut, Ilena menyebutkan, ada lima titik peternakan di Kota Pekalongan yang masih bersih (zona hijau) dari PMK dan akan menjadi sasaran vaksinasi tersebut. Menurutnya, dipilihnya sapi perah sebagai sasaran vaksinasi pencegahan PMK itu karena sapi jenis perah ini memiliki masa hidupnya di kandang lebih lama daripada sapi potong.
“Sebab, kalau sapi potong biasanya dijual untuk langsung dipotong di RPH atau di luar RPH. Kemudian, adanya wabah PMK ini, pengusaha sapi perah cukup berdampak luar biasa, karena produksi susu yang dihasilkan ternak mereka menurun hingga 70 persen dan jumlah populasi sapi perah disini juga cukup banyak sekitar 300an ekor sapi. Sehingga, kami ditarget agar pelaksanaan vaksinasi PMK ini bisa rampung sebelum tanggal 2 Juli 2022,” pungkas Ilena.
(Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan)