Kota Pekalongan – Tanggul darurat di sungai Meduri Kelurahan Tirto, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan seluas lebih dari 50 meter yang menggunakan sandbag kini diperkuat dengan menggunakan sasak, bambu, dan trucuk untuk meminimalkan kebocoran. Jajaran Pemerintah Kota Pekalongan bersama TNI, relawan, dan warga gotong royong menguatkan tanggul darurat ini, Jumat (3/6/2022).
Camat Pekalongan Barat, M Taufiqu Rochman SSTP menerangkan bahwa gotong royong penanganan banjir rob dan pembuatan tanggul darurat ini luar biasa. “Kami memohon dari berbagai OPD untuk ikut membantu kami memasang bambu, sasak, dan trucuk di sungai Meduri. Karena tanggul yang kemaren dibuat adalah tanggul darurat tentu masih ada beberapa air yang merembes atau bocor,” terang Taufiq.
Disebutkan Taufik staf dari BPBD, DLH, Kecamatan Pekalongan Timur, Kecamatan Pekalongan Selatan, Dinhub, Satpol PP juga ikut membantu bersama warga. Begitu pula warga Kelurahan sebelah Tirto yakni warga Pasirsari juga ikut membantu.
Menurut Taufik dengan memasang sasak dan sebagainya ini akan menghambat air yang keluar melalui celah-celah tanggul darurat. “Tanggul darurat ini dibuat mulai dari jembatan sampai dekat rel kereta api. “Tanggul darurat ini tentu harus diperkuat, karena ketika banjir pekan lalu tanggul jebol bermula 13 meter melebar mejadi 30 meter, dan pemasangan tanggul darurat ini lebih dari 50 meter,” jelas Taufik.
Kondisi di Tirto sudah kondusif, para pengungsi sejak hari Kamis (2/6/2022) sudah tidak mengungsi, mereka telah kembali ke rumah masing-masing. “Kalau genangan banjir memang masih ada tetapi sudah semakin surut,” kata Taufiq.
Diterangkan Taufiq bahwa informasinya awal bulan ini menurut BMKG cuaca tidak menentu, dikhawatirkan akan terjadi banjir lagi. Namun dengan memperkuat tanggul darurat ini harapannya aman.
(Tim Komunikasi Publik Di kominfo Kota Pekalongan)
