Kota Pekalongan – Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Dinperkim) Kota Pekalongan perketat protokol kerja dan kesehatan bagi pekerja proyek saluran drainase/gorong-gorong, sanitasi, jalan lingkungan, dan penyediaan air bersih di Kota Pekalongan, pasalnya pandemi Covid-19 belum juga berakhir. Untuk kegiatan proyek Dinperkim juga menganggarkan anggaran pencegahan Covid-19 untuk pekerja proyek dialokasikan untuk pembelian masker dan sarana cuci tangan guna mencegah penularan Covid-19 pada pekerja proyek.
Kesehatan dan keselamatan para pekerja tetap diutamakan sehingga pekerjaan proyek lekas terselesaikan. Saat ini untuk penataan kawasan permukiman ada 200 lebih proyek dan 40% telah dilaksanakan. Hal ini diungkapkan Kepala Bidang Kawasan Permukiman, Kukuh Adi Sri Satyanto ST saat ditemui di kantor Dinperkim setempat, Senin (24/8/2020).
“Untuk proyek sanitasi yang tengah berjalan ada satu di Kelurahan Pasirkratonkramat (PKK), ada juga dua di Kelurahan Krapyak yang sedang persiapan untuk pengerjaannya, wujudnya MCK komunal,” terang Kukuh.
Adanya pendemi ini membuat proses pengerjaan proyek terkendala. Ini dialami berbagai instansi, karena adanya refocusing anggaran Pemerintah Kota Pekalongan. “Tetap ada anggaran untuk proyek penataan kawasan permukiman, namun karena refocusing juga membutuhkan waktu, pengerjaan proyek ikut mundur,” ujar Kukuh.
Kukuh berharap pandemi Covid-19 segera berakhir sehingga proyek penyehatan lingkungan semakin maksimal. Terkait dengan para pekerja proyek yang juga melibatkan pihak ketiga, Kukuh berpesan agar para pekerja tak berkerumun, tetap mematuhi protokol kesehatan, serta menjaga kesehatannya.
Bidang yang Kukuh geluti memang tak langsung berinteraksi dengan masyarakat tetapi pembangunan proyek ini untuk masyarakat. Sinergi semua pihak diperlukan agar kawasan permukiman di Kota Pekalongan ini semakin baik.
Sumber Tim Komunikasi Publik Dinkominfo Kota Pekalongan