Kota Pekalongan – Warga Kota Pekalongan yang terinfeksi virus corona bertambah enam orang. Keenamnya memiliki riwayat mengikuti kegiatan ijtima ulama di Gowa, Sulawesi Selatan beberapa waktu lalu. Sebelumnya ada tujuh orang yang mengikuti kegiatan ini, berdasarkan hasil swab test yang keluar hari ini, Rabu (29/4/2020), enam positif Covid-19 dan satu orang negatif.
Hal ini disampaikan Walikota Pekalongan, HM Saelany Machfudz SE selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 di Kota Pekalalongan saat Konferensi Pers di Guest House, Rabu malam (29/4/2020). “Kami update sore ini bahwa di Kota Pekalongan ada 196 ODP (36 proses pemantauan, 160 selesai pemantauan), 4 PDP (3 pulang/sehat dan 1 meninggal), dan 12 terkonfirmasi positif (3 isolasi mandiri, 6 karantina, 1 sembuh, 2 meninggal). Awalnya kasus positif Covid-19 di Kota Pekalongan berjumlah 6 kasus. Lonjakan ini dari peserta tabligh akbar,” ungkap Saelany.
Diterangkan Saelany bahwa awalnya tujuh orang ini pulang dari Sulawesi Selatan bersama dengan beberapa rombongan daerah lain. Tujuh orang ini turun di Terminal Kota Pekalongan, mereka kami periksa langsung tidak mau, selanjutnya diperiksa di Pesantren Dhiyaul Fatihin Kota Pekalongan. Tidak ada tanda-tanda terinfeksi sehingga berjalannya waktu banyak media yang mengungkap kasus Covid-19 yang dari Klaster Gowa. Kemudian Dinkes aktif lagi untuk mengejar tujuh orang ini dan diperiksa dengan rapid test selanjutnya swab test.
“Swab kami kirim ke Salatiga dan hari ini kami dapat berita awalnya dari 7 ini, 5 positif, 1 negatif, dan 1 ragu-ragu, dan pada akhirnya ada 6 yang positif dan 1 negatif. Enam orang ini dikarantina di Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM) Kota Pekalongan. Sehingga kasus covid-19 di Kota Pekalongan menjadi 12 kasus, 2 orang telah meninggal dunia dan keduanya bukan warga Kota Pekalongan,” papar Saelany.
Tindakan selanjutnya akan dilakukan tracking, dengan siapa saja mereka telah berkontak. Di sosial media juga telah beredar dengan enaknya mereka bersalaman. Menurut Saelany ini harusnya ditindak. Kita akan lakukan rapid test kepada orang yang pernah kontak dengan keenam orang ini. “Saya merasa prihatin dengan penambahan kasus ini, kami akan tracking dengan siapa mereka berhubungan, semoga tak ada kasus positif Covid-19 lagi di Kota Pekalongan,” ujar Saelany.
Pemberlakuan jam malam dan menutup sejumlah ruas jalan dan fasilitas publik telah dilakukan untuk mencegah kerumunan. Saelany berharap masyarakat semakin sadar untuk menjaga jarak, tidak berkerumun, mengenakan masker, cuci tangan, dan menjaga perilaku hidup bersih dan sehat.
Sumber Dinkominfo Kota Pekalongan