Kota Pekalongan – Terminal Tipe A Pekalongan terpantau sepi lengang pasca adanya imbauan dari pemerintah kepada masyarakat untuk tidak mudik di tengah merebaknya wabah Covid-19 mulai Jumat,24 April lalu. Hal itu terlihat dengan minimnya aktivitas calon penumpang maupun jumlah aramda bus di terminal tersebut.
Kepala Koordinator Satuan Pelayanan Terminal Tipe A Pekalongan, Siswandi, mengungkapkan bahwa jumlah penumpang yang berangkat maupun turun di Terminal Tipe A Pekalongan mengalami penurunan drastic dari hari ke hari sejak Presiden Widodo mengeluarkan kebijakan larangan mudik Jumat lalu, sehingga membuat kesadaran masyarakat untuk tidak mudik di tengah wabah Covid-19 meningkat.
Menurut Siswandi, setelah adanya larangan untuk tidak mudik, berdasarkan pantauan di lapangan jumlah calon penumpang turun drastis sekali. Artinya, mereka patuh terhadap aturan pemerintah yang meminta seluruh masyarakat untuk tetap tinggal di rumah atau tidak bepergian jika tidak ada keperluan mendesak.
“Penumpang yang naik maupun turun di Terminal Pekalongan sudah mulai berkurang dari beberapa hari kemarin. Dari Jakarta pun bus sudah tidak ada, sementara dari jurusan Cirebon-Semarang ada namun penumpangnya bisa dihitung jari saja, begitu juga dengan jumlah armada bus juga sudah mulai berkurang dari yang semula bisa 350 armada bus sekarang rata-rata 20-50 unit saja dan itupun sepi penumpangnya,” terang Siswandi, saat dikonfirmasi di ruang kerjanya, Rabu (29/4/2020).
Ditegaskan Siswandi, di Terminal Tipe A Pekalongan sendiri telah dilakukan berbagai upaya untuk memutus rantai penyebaran virus corona. Diantaranya melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan untuk melakukan screening pemeriksaan kesehatan, menyediakan wastafel untuk cuci tangan, saling bersinergi dengan TNI/Polri untuk memperketat pengawasan antisipasi para pemudik yang tiba di Kota Pekalongan. Kemudian penyemprotan disinfektan hampir setiap hari dilakukan petugas terminal, baik di ruang tunggu penumpang maupun pada armada bus. Siswandi juga menambahkan di Terminal Tipe A Pekalongan telah disiapkan tempat untuk pengendapan bus bagi bus yang belum bisa pulang ke garasinya.
“Untuk PO bus yang tidak adanya penumpang, biasanya pulang ke garasinya masing-masing karena ada garasi yang terlalu jauh diendapkan di terminal dulu. Sekitar 50 bus yang sudah diendapkan sejak semingguan yang lalu,” tutur Siswandi.
Sementara itu, petugas pengelolaan data pada Terminal Tipe A Pekalongan, Sarjono menjelaskan H-1 sebelum kebijakan pelarangan mudik (tanggal 23 April 2020), ada sekitar 735 penumpang yang turun di Terminal Pekalongan yang terdiri dari 704 penumpang Antar Kota Antar Provinsi (AKAP) dan 31 penumpang Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP). Kendati demikian, setelah adanya larangan mudik, jumlah penumpang mengalami penurunan cukup signifikan.
“Lonjakan penumpang terjadi hanya H-1 larangan mudik dimana ada sekitar 735 penumpang baik AKAP maupun AKDP. Didominasi dari daerah Jakarta dengan armada bus yang mengangkut PO Sinar Jaya, Dedi Jaya dan Dewi Sri. Namun, setelah dikeluarkannya larangan mudik, jumlah penumpang semakin berkurang. Pemudik dari daerah zona merah pun kami lakukan pendataan dan mengimbau melakukan isolasi mandiri selama 14 hari di rumah,” pungkas Sarjono.
Sumber Dinkominfo Kota Pekalongan