Kota Pekalongan – Untuk mewujudkan kota yang tertata rapi dan bebas kumuh, Pemerintah Kota Pekalongan melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) mencanangkan pembangunan dua sentra kuliner untuk menampung para Pedagang Kaki Lima (PKL) yang berada di Kawasan Budaya Jetayu yang kian menjamur. Dua sentra kuliner yang telah selesai dibangun ini hadir sebagai upaya penataan kota dan menampung para PKL tersebut yang nantinya akan disediakan tempat di Jalan Rajawali Utara (Samping Batik TV) dan Jalan Cenderawasih Pekalongan Utara.
Kepala Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), Nur Priyantomo,SE,MM menjelaskan bahwa pembangunan dua sentra ini berdiri di atas lahan milik PT KAI, sehingga koordinasi antara kedua belah pihak pun terus dilakukan hingga mencapai kesepakatan dimana Pemkot Pekalongan memberlakukan sewa lahan tersebut.
“Kami sudah ke Semarang menemui Manager Pengusahaan Aset, terkait hal tersebut PT Kai bersama kami (DPUPR, Dindagkop-UKM, Bagian Hukum Setda dan Aset BKD) akan mengukur karena hasil koordinasi tersebut, Pemkot dikenakan sewa atas lahan tersebut. Kemarin, kedua belah pihak sudah menjadwalkan namun ditunda karena kondisi cuaca yang tak menentu, sehingga kami masih menjadwal ulang dan status lahan tersebut selanjutnya akan kami rapatkan bersama PT KAI terkait proses perjanjian kerjasamanya tersebut,” terang Nur Pri saat dikonfirmasi via telepon, Selasa (10/3/2020).
Menurut Nur Pri, hasil keputusan nanti menunggu rapat dengan PT KAI yang dilakukan secara bertahap hingga penandatanganan perjanjian kerjasama dilaksanakan. Lebih lanjut, setelah terjadi kesepakatan kedua belah pihak, Nur Pri menuturkan hasil kesepakatan tersebut akan ditindaklanjuti dengan memberikan sosialisasi kepada calon para pedagang yang akan menempati dua sentra kuliner tersebut yang penataan pedagang akan dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) setempat.
“Penataan pedagang sudah dilakukan oleh Dindagkop-UKM baik yang nantinya akan berjualan siang hari dan malam hari namun besar tarif sewa nya masih menunggu hasil koordinasi tersebut. Untuk yang di Jalan Cenderawasih existing sudah ada, kami tata secara terjadwal. Memang ada beberapa pedagang yang telah memanfaatkan kios di sentra kuliner tersebut tanpa persetujuan kami kemarin, namun saat ini semua kios tersebut telah dikosongkan dan setelah ini mau kami serahkan ke Dindagkop-UKM untuk pengelolaan pedagangnya, InshaAllah setelah hasil koordinasi antara kami dengan PT KAI selesai, di akhir Bulan Maret atau Bulan April, dua sentra kuliner tersebut bisa siap diresmikan,” papar Nur Pri.
Pembangunan dua sentra kuliner ini mengalokasi dana sekitar Rp 1,7 Miliar lebih. Dalam penataan kawasan kuliner ini juga akan menggandeng sejumlah pedagang baik tradisional maupun kekinian. Di sentra kuliner yang terletak di Jalan Rajawali Utara akan dibangun 20 shelter untuk pedagang yag dilengkapi dengan 2 gapuro akrilik menyala,kamar mandi, tempat mencuci peralatan pedagang. Sementara itu, di Jalan Cendrawasih terdapat kontainer sebanyak 18 kontainer untuk pedagang di Jalan Cendrawasih, lengkap berserta fasilitas seperti kamar mandi, kursi meja lipat, ornamen lampu lampion pergola dan payung serta disediakan konsep live musik. Pada hari weekend malam harinya kawasan Jalan Cenderawasih akan ditutup total.
Sumber Dinkominfo Kota Pekalongan